Sabtu, 28 Mei 2011

“Proses Perencanaan Sumber Daya Manusia yang Efektif dalam Organisasi”


Telah umum diketahui bahwa pada hakikatnya perencanaan merupakan tindakan berupa keputusan sekarang mengenai hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya dalam sebuah organisasi.

A.     Pentingnya Perencanaan Sumber Daya Manusia
Pada dasarnya, Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya. Perencanaan SDM, selain  merupakan salah satu komponen penting dalam organisasi, juga cukup penting bagi individu ataupun pemerintah (nasional). Berikut akan dijelaskan beberapa kepentingan Perencanaan SDM tersebut, antara lain:
ü  Kepentingan Individu; perencanaan SDM sangat penting bagi setiap individu pegawai karena bertujuan untuk membantu meningkatkan potensinya, begitu pula kepuasan pegawai dapat dicapai melalui perencanaan karir.
ü  Kepentingan Organisasi/perusahaan; perencanaan SDM sangat penting bagi organisasi/perusahaan dalam mendapatkan calon pegawai yang memenuhi kualifikasi. Dengan adanya perencanaan SDM, dapat dipersiapkan calon-calon pegawai yang berpotensi untuk menduduki posisi manajer untuk masayang akan datang.
ü  Kepentingan Nasional; perencanaan SDM sangat bermanfaat bagi kepentingan nasional. Hal ini dikarenakan pegawai-pegawai yang berpotensi tinngi dapat dimanfaatkan pula oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan produktivitas nasional. Mereka dapat dijadikan tenaga-tenaga ahli sesuai bidangnya untuk membantu program pemerintah.
Melihat ada beberapa kepentingan dari perencanaan SDM tersebut, maka membuktikan bahwa perencanaan SDM memang efektif dilakukan oleh tiap organisasi/ perusahaannya agar pegawai/ karyawan yang akan diterima sesuai dengan standar kualifikasi yang ditentukan oleh organisasi tersebut.

B.     Proses Perencanaan Sumber Daya Manusia
Proses perencanaan sumber daya manusia yang efektif dilakukan dalam sebuah organisasi, pada intinya dimulai dengan mempertimbangkan tujuan dan strategi organisasi, kemudian peramalan tingkat kebutuhan organisasi, serta persediaan SDM internal dan eksternal.
1.     Tujuan dan Strategi Organisasi
Seitiap organisasi tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda, begitu pula dengan cara pencapaiannya atau dengan kata lain strategi pencapaian tujuan organisasi. Strategi organisasi biasa diartikan sebagai alat yang digunakan untuk membantu organisasi untuk mengantisipasi dan mengatur penawaran dan permintaan SDM.  Strategi SDM ini memberikan arah secara keseluruhan mengenai bagaimana kegiatan SDM akan dikembangkan dan dikelola. Pengembangan rencana SDM merupakan rencana jangka panjang. Contohnya, dalam perencanaan SDM suatu organisasi harus mempertimbangkan alokasi orang-orang pada tugasnya untuk jangka panjang tidak hanya enam bulan kedepan atau hanya untuk tahun kedepan. Alokasi ini membutuhkan pengetahuan untuk dapat meramal kemungkinan apa yang akan terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian, dan perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi organisasi tersebut.
2.     Peramalan
Peramalan (forecasting) menggunakan informasi masa lalu dan saat ini untuk mengidentifikasi kondisi masa depan yang diharapkan. Proyeksi untuk masa yang akan datang tentu saja ada unsur ketidaktepatan. Basanya orang yang berpengalaman mampu meramal cukup akurat terhadap benefit organisasi dalam rencana jangka panjang.
Pendekatan-pendekatan untuk meramal SDM dapat dimulai dari perkiraan terbaik dari para manajer sampai pada simulasi komputer yang rumit. Asumsi yang sederhana mungkin cukup untuk jarak tertentu, tetapi jarak yang rumit akan diperlukan untuk yang lain.
Penekanan utama dari peramalan SDM saat ini adalah meramalkan kebutuhan SDM organisasi atau permintaan kebutuhan akan SDM. Ramalan permintaan dapat berupa penilaian subjektif atau matematis.
Metode meramalkan kebutuhan SDM (permintaan) dapat dikemukakan sebagai berikut:
o   Metode penilaian terdiri dari:
a. Estimasi dapat top down atau bottom up, tetapi pada dasarnya yang berkepentingan ditanya “Berapa orang yang akan anda butuhkan tahun depan?”
b.  Rules of thumb mempercayakan pedoman umum diterapkan pada situasi khusus dalam organisasi . Contoh; pedoman “one operations managers per five reporting supervisors” membantu dan meramalkan jumlah supervisor yang dibutuhkan dalam suatu divisi. Bagaimanapun, hal ini penting untuk menyesuaikan pedoman untuk mengetahui kebutuhan departemen yang sangat bervariasi.
o   Metode Matematika, terdiri dari:
a.       Analisis Regresi Statistik membuat perbandingan statistik dari hubungan masa lampau diantara berbagai faktor. Sebagai contoh, hubungan secara statistik antara penjualan kotor dan jumlah karyawan dalam rantai retail mungkin berguna dalam meramalkan sejumlah karyawan yang akan dibutuhkan jika penjualan retail meningkat 30 %.
b.      Meode Simulasi merupakan gambaran situasi nyata dalam bentuk abstrak sebagai contoh, model ekonometri meramalkan pertumbuhan dalam pemakaian software akan mengarahkan dalam meramalkan kebutuhan pengembangan software.
c.       Rasio Produktivitas menghitung rata-rata jumlah unit yang diproduksi perkaryawan. Rata-rata ini diaplikasikan untuk ramalan penjualan untuk menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan, sebagai contoh, suatu perusahaan dapat meramalkan jumlah penjualan representative menggunakan rasio ini.
d.      Rasio jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat digunakan untuk meramalkan tenaga kerja tak langsung. Sebagai contoh, jika perusahaan biasanya menggunakan satu orang klerikal untuk 25 tenaga kerja produksi, yang rasio dapat digunakan untuk membantu estimasi untuk tenaga klerikal.
3.     Persediaan Sumber Daya Manusia Internal dan Eksternal
Ada dua sumber persediaan SDM : internal dan eksternal. Persediaan/supply internal bisa berasal dari karyawan yang telah ada yang dapat dipromosikan, ditransfer, atau didemosi untuk mengisi lowongan. Sedangkan supply eksternal berasal dari luar atau mereka yang tidak sedang bekerja di organisasi tersebut dan siap direkrut oleh organisasi/perusahaan.
1)    Penilaian Internal Terhadap Ketenagakerjaan Organisasi.
Bagian dari perencanaan sumber daya manusia adalah menganalisis pekerjaan yang perlu dilakukan dan keahlian yang terdapat pada seseorang untuk melakukan suatu tugas. Kebutuhan organisasi harus di bandingkan dengan penyediaan tenaga kerja yang ada. Tidak hanya sekedar menghitung jumlah karyawan. Harus dilakukan audit tenaga kerja yang sudah ada untuk mengetahui kemampuan pekerja yang ada. Informasi ini menjadi dasar estimasi tentatif mengenai lowongan-lowongan yang dapat diisi oleh karyawan yang ada.
Penugasan tentatif ini biasanya dicatat di”Replacement Chart”. Chart ini merupakan representasi visual menyangkut SIAPA yang akan menggantikan SIAPA jika terjadi pergantian. Namun karena informasinya yang terbatas maka perlu juga dilengkapi dengan “Replacement Summaries”.
Berikut adalah pertanyaan yang di berikan selama penilaian internal:
1. Pekerjaan apa yang ada pada saat ini ?
2. Berapa banyak orang yang mengerjakan setiap tugas ?
3. Apa hubungan laporan di antara tugas-tugas tersebut ?
4. Berapa pentingnya masing-masing tugas tersebut ?
5.Pekerjaan manakah yang membutuhkan penerapan strategi organisasi?
6. Apa saja karakteristik dari pekerjaan yang di harapkan ?
Adapun metode-metode yang digunakan untuk mengestimasi/ menilai supply SDM internal yaitu:
a)     Auditing Pekerjaan dan Keahlian
Tahap permulaan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan yang ada didalam suatu perusahaan adalah mengaudit pekerjaan yang sedang dilakukan organisasi pada saat ini. Penilaian internal ini menolong menempatkan kedudukan suatu organisasi dalam mengembangkan atau memantapkan keunggulan kompetitif. Analisis yang komprehensif dari semua pekerjaan saat ini memberikan dasar untuk mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan pada masa yang akan datang. Audit SDM merupakan tindak lanjut dari realisasi perencanaan-perencanaan yang telah dilakukan.
Kepentingan audit bagi perusahaan yaitu untuk mengetahui prestasi karyawan; untuk mengetahui besarnya kompensasi karyawan yang bersangkutan; untuk mengetahui kreativitas dan perilaku karyawan. Untuk menetapkan apakah karyawan perlu dimutasi (vertical-horizontal) dan atau diberhentikan; dan untuk mengetahui apakah karyawan itu dapat bekerja sama dengan karyawan lainnya.
Kepentingan audit bagi SDM yaitu untuk memenuhi kepuasan ego manusia yang selalu ingin diperhatikan dan mendapat nilai/pujian dari hasil kerjanya; karyawan ingin mangetahui apakah prestasi kerjanya lebih baik dari pada karyawan lainya; untuk kepentingan jasa dan promosinya; dan mengakrabkan hubungan para karyawan dengan pimpinannya.
Adapun tujuan audit SDM yaitu untuk mengetahui apakah pelaksanaan dan hasil kerja karyawan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan; untuk mengetahui apakah semua karyawan dapat menyelesaikan job description-nya dengan baik dan tepat waktu; sebagai pedoman menentukan besarnya balas jasa kepada setiap karyawan; sebagai dasar pertimbangan pemberian pujian dan atau hukuman kepada setiap karyawan; sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan mutasi vertical (promosi atau demosi), horizontal, dan atau alih tugas bagi karyawan; serta untuk memotivasi peningkatan semangat kerja, prestasi kerja, dan kedisiplian karyawan.
b)    Inventarisasi Kemampuan Organisasi
Sumber dasar dari data tenaga kerja adalah data Sumber Daya Manusia pada organisasi. Perencana dapat menggunakan inventarisasi ini untuk menentukan kebutuhan jangka panjang untuk perekrutan, penyeleksian dan pengembangan sumber daya manusia. Juga informasi tersebut dapat menjadi dasar untuk menentukan kemampuan tambahan yang diperlukan tenaga kerja masa mendatang yang mungkin belum diperlukan pada saat ini.
Komponen Inventarisasi Kemampuan Organisasi sering kali terdiri dari:
a.       Demografi tenaga kerja secara individu (umur, masa kerja di organisasi, masa kerja pada jenis tugas yang sekarang). Kemajuan karier secara individu penanggung tugas, waktu yang diperlukan untuk setiap jenis tugas, promosi atau perbahan ke tugas lain, tingkat upah).
b.      Data kinerja secara individu (penyerlesaian pekerjaan, perkembangan pada keahliannya). Ketiga informasi diatas dapat diperluas meliputi: Pendidikan dan pelatihan Mobilitas dan letak geografis yang diinginkan Bakat, kemampuan dan keinginan yang spesifik, bidang yang diminati dan tingkat promosi didalam perusahaan, tingkat kemampuan untuk promosi, serta pensiun yang diharapkan.
Informasi yang telah diperoleh dari hasil Audit SDM dan inventarisasi kemampuan organisasi SDM diatas lalu dikonversikan ke dalam: Sistem Informasi SDM (SISDM). SISDM adalah sistem integrasi yang dirancang untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan SDM.
1.   Tujuan SISDM
Meningkatkan efisiensi data tenaga kerja dimana SDM dikumpulkan Lebih Strategis dan berhubungan dengan perencanaan SDM.
2.   Kegunaan SISDM
SISDM mempunyai banyak kegunaan dalam suatu organisasi. Yang paling dasar adalah otomatisasi dari pembayaran upah dan kegaiatan benefit. Dengan SISDM , pencatatan waktu tenaga kerja dimasukan kedalam system, dan dimodifikasi disesuaikan pada setiap individual. Kegunaan umum yang lain dari SISDM adalah kesetaraan kesempatan bekerja.
Untuk merancang SISDM yang efektif, para ahli menyarankan untuk menilainya dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai data yang akan diperlukan seperti:
1.      Informasi apa yang tersedia, dan informasi apa yang dibutuhkan tentang orang-orang dalam organisasi?
2.      Untuk tujuan apa informasi tersebut akan diberikan?
3.       Pada format yang bagaimana seharusnya output untuk penyesuaian dengan data perusahaan lain?
4.      Siapa yang membutuhkan informasi?
5.      Kapan dan seberapa seringnya informasi dibutuhkan?

2)          Penilaian Eksternal Terhadap Ketenagakerjaan Organisasi.
Analisis lingkungan eksternal merupakan proses penelitian terhadap lingkungan organisasi untuk menentukan kesempatan atau ancaman. Hasil analisis akan mempengaruhi rencana SDM karena setiap organisasi akan masuk pada pasar tenaga kerja yang sama yang memasok, juga perusahaan lain. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pasokan tenaga kerja antara lain:
a)    Pengaruh pemerintah
Faktor utama lain yang mempengaruhi pasokan tenaga kerja adalah pemerintah. Pada masa ini, manajer berkonfrontasi dengan perluasan dan sering kali bingung dengan peraturan pemerintah dimana aturan kegiatan sumber daya manusia akhir-akhir ini cenderung ketat. Jadi, perencanaan sumber daya manusia harus dilakukan oleh orang-orang yang mengerti hukum dari berbagai peraturan yang dibuat oleh pemerintah.
b)    Kondisi perekonomian
Resesi dan ledakan siklus usaha secara umum juga mempengaruhi perencanaan sumber daya manusia. Faktor-faktor tersebut antara alin tingkat suku bunga, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi membantu menentukan tersedianya tenaga kerja dan menentukan angka dalam rencana dan sasaran organisasi. Keputusan yang berkaitan dengan upah, lembur, perekrutan atau pemutusan hubungan kerja sangat bergantung pada kondisi perekonomian. 
c)     Masalah kependudukan dan persaingan
Berikut adalah masalah kependudukan dan persaingan dalam pembuatan perencanaan sumber daya manusia yang harus dipertimbangkan oleh organisasi/ perusahaan:
·               Migrasi ke dalam wilayah
·               Perusahaan lain di dalam wilayah
·               Keengganan tenaga kerja untuk relokasi
·               Persaingan langsung di dalam wilayah
·               Pengaruh persaingan internasional di dalam wilayah
d)    Komposisi tenaga kerja dan pola kerja
Perubahan pola dan pengaturan kerja harus dipertimbangkan dalam perencanaan sumber daya manusia pada sebuah organisasi.
Jadwal kerja alternatif. Beberapa organisasi/ perusahaan telah menggunakan fleksibilitas pada jadwal dan lokasi kerja. Perubahan secara alamiah ini harus dipertimbangkan dalam perencanaan sumber daya manusia. Jadwal kerja alternatif ini memungkinkan organisasi menggunakan tenaga kerja dengan lebih baik lagi dengan menyesuaikan permintaan kerja dan jam kerja.
Pengaturan kerja alternatif. Pertumbuhan organisasi/ perusahaan memungkinkan para tenaga kerja menggunakan secara luas pengaturan kerja yang berbeda-beda. Beberapa tenaga kerja melakukan pekerjaannya sebagian di rumah dan di kantor. Ada pula tenaga kerja yang menggunakan seluruh waktu kerjanya di rumah. Sebaliknya, beberapa tenaga kerja memiliki pengaturan kerja secara menyeluruh di kantor .

Selasa, 24 Mei 2011

Kata-kata penuh makna (dari inbox)


Aku minta pada Allah bunga segar, Allah beri aku kaktus berduri
Aku minta pada Allah binatang yang mungil, Allah beri aku ulat bulu
Aku kecewa, protes, dan sedih.. betapa tidak adilnya ini..
Tapi lalu,
Kaktus itu berbunga indah, ulat pun berubah jadi kupu-kupu cantik.
Itulah jalan Allah, indah pada waktunya..
Allah tidak beri apa yang kita harapkan, tapi Allah beri apa yang kita butuhkan..
Kadang kita sedih, protes, dan kecewa, tapi diatas segalanya, Allah sedang merajut yang terbaik tuk kehidupan kita.
(Neny,)

Perhatikanlah akar yang gigih menembus tanah yang keras, mencari air dan menopang sebatang pohon di atasnya..
Ketika pohon tumbuh, berdaun rimbun, berbunga indah, menampilkan eloknya pada dunia dan mendapatkan pujian, akar tetap tidak iri, ia tetap bersembunyi di dalam tanah..
Itulah makna dari sebuah ketulusan dan keikhlasan..
Manusia yang memiliki perpaduan tekun, sabar, tegar, tulus dan ikhlas pada akar, merekalah pejuangnya para pejuang yang takkan surur langkahnya oleh beratnya masalah dan cobaan. Merekalah kesatrianya para kesatria yang takkan pudar semangatnya hanya karena kurangnya perhatian dan penghargaan manusia..
Bagi mereka, Allah sudah lebih dari cukup..
(Kak Asra)

Bukan wajah yang ku puja, tapi kejujuran yang ku damba..
Bukan sanjungan kata-kata manis saja yang ku inginkan, tapi ketulusan hati yang ku harapkan..
Gagah, cantik, pintar itu biasa.. bukan sesuatu yang luar biasa..
Kerendahan hatilah yang yang lebih istimewa, karena itu sesuatu yang langka..
Raga boleh terluka, tapi jiwa tetap terjaga..
Wajah boleh hina, tapi hati tetap mulia..
(Hikmah)

Bukan karena hari ini indah lantas kita bahagia, tapi karena kita bahagia maka INSYA ALLAH hari ini akan indah..
Bukan karena tak ada rintangan lalu kita optimis, tapi karena kita optimis maka INSYA ALLAH rintangan jadi tidak ada..
Bukan karena mudah terus kita yakin bisa, tapi karena kita yakin bisa maka INSYA ALLAH semua jadi mudah..
Bukan karena semua baik lalu kita tersenyum, tapi karena kita tersenyum maka INSYA ALLAH semua jadi baik..
Tetap optimis menatap hari-hari,  dan yakinlah Allah Azza Wa Jalla selalu bersama kita..
(Deng Amy)

Kunci meraih kualitas hidup yang istimewa adalah bersahabat dengan waktu..
Hormati tiap detiknya dan isilah dengan sesuatu yang positif..
Tingkatkan diri kita sederajat demi sederajat..
Hitunglah apa yang sudah kita dapat dan tataplah tujuan kita selalu..
Jangan berpaling kepada hal-hal yang tidak penting..
Jangan tergoda untuk membuang energi untuk sesuatu yang menjauhkan kita dari tujuan utama kita..
(Rony)

Untuk hidup secara penuh di zaman edan ini, kita mesti berani menjadi manusia mati..
Mati dari masa lalu,
Mati dari masa depan,
Melompat dari daerah yang tidak diketahui,
Dan hanya hidup dalam masa sekarang sebagaimana adanya..
(Adizt)

Kupu-kupu tidak tau warna sayap mereka,
Tapi orang –orang tau betapa indahnya mereka..
Seperti juga dirimu  tidak tau betapa indahnya dirimu,
Tapi Allah tau betapa istimewanya dirimu..
Ketika engkau tunduk dalam syariatNya, ridha atas takdirNya, tersenyum dalam musibah, tegar dalam ujian, teguh dalam pendirian,
Subhanallah..
Semoga engkau termasuk orang-orang yang terpilih menjadi hambaNya yang terindah..
(Ikka)

Bila tak mampu menahan tantangan beratnya iman dan di dunia ini, maka bersiaplah menahan siksaan neraka di akhirat nanti..
Bila tak sanggup menahan tantangan beratnya menuntut ilmu hari ini, maka bersiaplah menahan pahitnya kebodohan esok hari..
Tetp semangat Ukhti, jangan menyerah dan tetaplah belajar untuk meraih cita-cita dan impianmu..
(Unhy)

Jika semua yang kita inginkan harus kita miliki, darimana kita belajar keikhlasan?
Jika semua yang kita mau harus terpenuhi, darimana kita belajar kesabaran?
Jika doa kita langsung dikabulkan, darimana kita memaksimalkan kemampuan yang diberikan kepada kita?
Jika kehidupan kita selalu bahagia, darimana kita mengenal Allah lebih dekat dan lebih dekat lagi?
Tetap yakin bahwa segala ketentuanNya adalah yang terbaik untuk kita..
(Ikka)

Allah tidak menjanjikan hari-hari kita berlalu tanpa sakit,
Berhias tawa tanpa kesedihan,
Berselimut senang tanpa kesulitan,
Terpancari matahari tanpa hujan,
Siang tanpa malam,
Tapi kita punya kekuatan untuk memulai hari ini..
Allah menjanjikan kasih sayangNya yang tak terbatas,
Menjadikan pelita tuk bisa melalui hidup ini dengan selamat..
(Kak Rahmah)


Selasa, 10 Mei 2011

"Menangani Problema Anak Jalanan di Kota Makassar"

A. LATAR BELAKANG
Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah gejala yang disebut masalah sosial berkutat didalamnya. Sebagaimana diketahui, dalam realitas sosial memang tidak pernah dijumpai suatu kondisi masyarakat yang ideal. Dalam pengertian tidak pernah dijumpai kondisi yang menggambarkan bahwa seluruh kebutuhan setiap warga masyarakat terpenuhi, seluruh prilaku kehidupan sosial sesuai harapan atau seluruh warga masyarakat dan komponen sistem sosial mampu menyesuaikan dengan tuntutan perubahan yang terjadi.
Dalam lingkungan bermasyarakat akan banyak sekali ditemukannya masalah sosial. Masalah sosial tidak hanya melibatkan diri sendiri sebagai pelaku, melainkan juga akan memberikan banyak pengaruh bagi lingkungan dan masyarakat banyak. Salah satu masalah lingkungan yang akan saya gali lebih dalam adalah masalah lingkungan mengenai anak jalanan. Di Indonesia komunitas anak jalanan begitu banyak, tersebar tidak hanya di kota-kota besar saja, di daerah-daerah juga banyak sekali anak-anak jalanan.
Kota Makassar merupakan salah satu daerah yang memiliki jumlah anak jalanan yang terbilang tidak sedikit. Dinas Sosial menyatakan, bahwa pada akhir 2009 hingga akhir 2010, jumlah anak jalanan meningkat dari 500 orang menjadi 1.000 orang. Keberadaan anak-anak jalanan di beberapa sudut jalan di Makassar tentu memberikan dampak negatif baik bagi masyarakat maupun bagi keteraturan dan keindahan kota Makassar itu sendiri.
Melihat dampak atas permasalahan tersebut, tentu perlu mendapatkan perhatian serius dari para stakeholders pembuat keputusan, serta para instansi ataupun lembaga terkait yang menangani permasalahan sosial ini.
Dengan demikian, uraian latar belakang tersebut mendorong penulis menyusun makalah dengan mengangkat judul “Menangani Problema Anak Jalanan di Kota Makassar”.

B. RUMUSAN MASALAH
 Bagaimanakah konsep anak jalanan?
 Bagaimanakah fenomena anak jalanan di Kota Makassar?
 Apakah solusi yang ditawarkan untuk mengatasi problema anak jalanan di Kota Makassar?

C. PEMBAHASAN
Anak jalanan adalah salah satu masalah sosial yang kompleks dan bertalian dengan masalah sosial lain, terutama kemiskinan. Menangani anak jalanan tidaklah sederhana. Oleh sebab itu, penanganannya pun tidak dapat disederhanakan. Strategi intervensi maupun indikator keberhasilan penanganan anak jalanan dilakukan secara holistik mengacu kepada visi atau grand design pembangunan kesejahteraan dengan memperhatikan karakteristik anak jalanan, fungsi dan model penanganan yang diterapkan.

1. Konsep Anak Jalanan
Sebutan anak jalanan digunakan bagi kelompok anak-anak yang hidup di jalanan yang umumnya sudah tidak memiliki ikatan dengan keluarga dan bekerja dijalanan bagi mereka yang masih memiliki ikatan dengan keluarganya. Walaupun pengertian anak jalanan memiliki konotasi yang negatif, namun pada dasarnya dapat juga diartikan sebagai anak-anak yang bekerja di jalanan yang bukan hanya sekedar bekerja di sela-sela waktu luang untuk mendapatkan penghasilan, melainkan anak yang karena pekerjaannya maka mereka tidak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik secara jasmani, rohani dan intelektualnya. Hal ini disebabkan antara lain karena jam kerja panjang, beban pekerjaan, lingkungan kerja dan lain sebagainya.
Setiap harinya berita tentang anak jalanan seolah-olah tidak ada hentinya. Derita dan penyiksaan yang mereka alami sering muncul dalam berita. Anak jalanan di bawah umur kebanyakan diperas, ditindas dan dipaksa untuk bekerja oleh para preman dan hasil kerja yang mereka peroleh dipaksa untuk disetorkan kepada preman tesebut. Anak jalanan harus berjuang ditengah-tengah kota yang kejam untuk mendapatkan sejumlah uang agar mereka bisa bertahan hidup dan tidak kelaparan. Pekerjaan yang mereka kerjakan misalnya menjual rokok, membersihkan bus umum, penjaja koran, atau juga mengamen.
Keuntungan yang mereka dapat tidak seberapa, namun harus mereka lakukan agar dapat tetap hidup di kota metropolis ini. Anak-anak jalanan ini biasanya mangkal di terminal atau di persimpangan-persimpangan jalan. Apa yang mereka lakukan adalah sebenarnya karena faktor ekonomi. Keadaan ekonomi yang memaksa mereka harus bekerja, dan pekerjaan yang bisa mereka lakukan untuk seusia mereka adalah pekerjaan di sektor informal.
Penggusuran yang sering kali dilakukan oleh Satpol PP terhadap anak jalanan ini akan memperparah keadaan. Akan timbul masalah sosial yang lebih besar. Anak-anak yang digusur akan kehilangan mata pencaharian, sedangkan secara ekonomi, mereka harus mencari lapangan usaha yang mampu memenuhi kebutuhannya.
Bila lapangan usaha tersebut hilang, maka mereka akan mencari lapangan usaha lain, dan bila ini tidak didapatkan, mereka akan melakukan tindakan apa saja yang penting bagi mereka bisa menghasilkan uang. Hal inilah yang menimbulkan dampak sosial. Sebab apa yang mereka lakukan sudah tidak memperhatikan norma-norma hukum yang berlaku.
Bila ini sudah terjadi tentunya aparat keamanan akan semakin disibukkan kembali. Pencopetan, perampokan, penodongan dan tindak kriminal lainnya akan menjadi suatu tindak pidana baru yang pelakunya adalah anak-anak di bawah umur.

2. Fenomena Anak Jalanan di Kota Makassar
Makassar adalah ibu kota dari Provinsi Sulawesi Selatan dimana merupakan salah satu kota besar di Indonesia, Makassar memiliki wilayah seluas 175,77 km² dan penduduk sebesar kurang lebih 1,25 juta jiwa. Dalam perkembangan Kota Makassar masih meninggalkan beberapa masalah kesejahteraan sosial, salah satunya permaslahan anak jalanan. Sementara jumlah anak jalanan di Makassar menjelang akhir 2010, sempat meningkat menjadi 1.000 orang, padahal pada akhir 2009 hingga awal 2010 sempat dibawah 500 orang ketika Perda nomor 2 Tahun 2008 tentang pembinaan anak jalanan, gelandangan, pengemis dan pengamen mulai diterapkan., dari pendataan yang dilakukan Dinas Sosial Kota Makassar umumnya anak jalanan berasal dari luar daerah. Kehadiran anak jalanan di kota Makassar merupakan sesuatu yang sangat dilematis.
Di satu sisi mereka dapat mencari nafkah dan mendapatkan pendapatan (income) yang dapat membuatnya bertahan hidup dan menopang kehidupan keluarganya. Namun di sisi lain kadang mereka juga berbuat hal-hal yang merugikan orang lain, misalnya berkata kotor, mengganggu ketertiban jalan, merusak body mobil dengan goresan dan lain-lain. Selain itu permasalahan anak jalan juga adalah sebagai objek kekerasan. Mereka merupakan kelompok sosial yang sangat rentan dari berbagai tindakan kekerasan baik fisik, emosi, seksual maupun kekerasan sosial. Kecenderungan semakin meningkatnya jumlah anak jalanan merupakan fenomena yang perlu segera ditingkatkan penanganannya secara lebih baik, sebab jika permasalahan tidak segera ditangani maka dikhawatirkan menimbulkan permasalahan sosial baru. Situasi dan kondisi jalanan sangat keras dan membahayakan bagi kehidupan anak-anak, seperti ancaman kecelakaan, eksploitasi, penyakit, kekerasan, perdagangan anak, dan pelecehan seksual.
Salah satu tempat dikota Makassar yang marak dengan anak jalanan yaitu kawasan Pantai Losari yang merupakan kawasan pariwisata di kota Makassar, tempat ini selalu rame dengan pengunjung pada sore dan malam hari karena keramean tempat ini menjadikan lahan bagi anak jalanan mencari nafkah. Anak jalanan di kawasan Pantai Losari kebanyakan berprofesi sebagai pengamen, jumlah anak jalanan di pantai losari sebanyak 150 anak jalanan, anak jalanan yang ada berusia di kawasan pantai losari dari 4 - < 17 tahun. Interaksi sosial antara pengunjung dan anak jalanan sangat negatif tidak sedikit dari mereka yang mengamen di tempat ini meresahkan pengunjung yang datang di kawasan pantai losari, permasalahan dikawasan ini sering terlihat pengamen yang langsung saja memainkan senar gitarnya dan menggetarkan pita suaranya, meskipun sang pengunjung tak ingin menikmati sajian musik yang mereka gelar. Peristiwa itu pun akan berakhir dengan sebuah pemaksaan untuk membayar ongkos jasa, bahkan terkadang sang pengamen ngotot hingga upah itu diberikan. Bahkan anak jalanan di pantai Losari sangat berani memaksa pengunjung agar diberikan upah, mereka tidak takut karena anak jalanan dikawasan pantai losari berkelompok selain itu mereka juga di lindungi sama orang tua yang kebetulan bekerja sebagi pedagang asongan dan preman-preman yang ada dikawasan pantai losari itu menyebabkan mereka sangat agresif, tidak jarang juga sampai menimbulkan percekcokan antara pengunjung yang datang ketempat ini hubungan sosial antara anak jalanan sangat kental terlihat. Jaringan sosial yang ada dilingkungan ini sangat berpengaruh, dimana jaringan tersebut menfasilitasi terjadinya komunikasi dan interaksi yang memungkinkan tumbuhnya kepercayaan dan memperkuat kerjasama dengan anak jalanan. Melihat hal diatas siapa aktor yang berhubungan dekat dengan anak jalanan, orang tua bisa sebagai tokoh yang berperan penting karena kondisi ekonomi, selain itu orang-orang yang memanfaatkan keberadaan anak jalanan sebagai aset yang berharga (preman) juga bisa sebagai aktor dari fenomena yang terjadi dikawasan pantai Losari yang berhubungan dengan anak jalanan. 3. Solusi Menangani Problema Anak Jalanan di Kota Makassar
Masalah anak jalanan merupakan masalah serius yang perlu mendapatkan penanganan oleh semua pihak. Olehnya itu, kita perlu bersama-sama memahami akar permasalahan anak jalanan kemudian sampai kepada solusi real yang perlu dilakukan ke depan.
 Model Penanganan
Secara teoritis, fokus utama pembangunan kesejahteraan sosial adalah pada perlindungan sosial (social protection). Oleh karena itu, model pertolongan terhadap anak jalanan bukan sekadar menghapus anak-anak dari jalanan. Melainkan harus bisa meningkatkan kualitas hidup mereka atau sekurang-kurangnya melindungi mereka dari situasi-situasi yang eksploitatif dan membahayakan.
Mengacu pada prinsip-prinsip profesi pekerjaan sosial, maka kebijakan dan program perlindungan sosial mencakup bantuan sosial, asuransi kesejahteraan sosial, rehabilitasi sosial dan pemberdayaan sosial yang dikembangkan berdasarkan right-based initiatives; yakni memperhatikan secara sungguh-sungguh hak-hak dasar anak sesuai dengan aspirasi terbaik mereka (the best interest of the children) (Suharto, 2006; 2007). Strategi intervensi pekerjaan sosial tidak bersifat parsial, melainkan holistik dan berkelanjutan
Dalam garis besar, alternatif model penanganan anak jalanan mengarah kepada 4 jenis model, yaitu:
1. Street-centered intervention.
Penanganan anak jalanan yang dipusatkan di “jalan” dimana anak-anak jalanan biasa beroperasi. Tujuannya agar dapat menjangkau dan melayani anak di lingkungan terdekatnya, yaitu di jalan.
2. Family-centered intervention.
Penanganan anak jalanan yang difokuskan pada pemberian bantuan sosial atau pemberdayaan keluarga sehingga dapat mencegah anak-anak agar tidak menjadi anak jalanan atau menarik anak jalanan kembali ke keluarganya.
3. Institutional-centered intervention.
Penanganan anak jalanan yang dipusatkan di lembaga (panti), baik secara sementara (menyiapkan reunifikasi dengan keluarganya) maupun permanen (terutama jika anak jalanan sudah tidak memiliki orang tua atau kerabat). Pendekatan ini juga mencakup tempat berlindung sementara (drop in), “Rumah Singgah” atau “open house” yang menyediakan fasilitas “panti dan asrama adaptasi” bagi anak jalanan.
4. Community-centered intervention.
Penanganan anak jalanan yang dipusatkan di sebuah komunitas. Melibatkan program-program community development untuk memberdayakan masyarakat atau penguatan kapasitas lembaga-lembaga sosial di masyarakat dengan menjalin networking melalui berbagai institusi baik lembaga pemerintahan maupun lembaga sosial masyarakat

 Community-Centered Intervention Sebagai Model Penanganan Problema Anak Jalanan di Kota Makassar
Di atas telah disebutkan bahwa model penanganan Community-Centered Intervention lebih memusatkan kepada lembaga pemerintahan maupun lembaga sosial masyarakat baik melelui kerjasama ataupun pemberdayaan. Dalam hal ini, penulis menawarkan solusi agar kota Makassar yang menjadi lokus penanganan anak jalanan mampu menggunakan model ini dengan efektif. Dengan menggunakan model ini, diharapkan pemerintah ataupun lembaga sosial terkait mampu menjalin kerja sama yang baik demi mengurangi permasalahan anak jalanan ini. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan dan diefektifkan yaitu

 Peningkatan kesadaran masyarakat.
Penanggulangan dapat dilakukan yaitu dengan membuat program peningkatan kesadaran masyarakat. Aktivitas program ini untuk menggugah masyarakat agar mulai tergerak dan peduli terhadap masalah anak jalanan. Kegiatan ini dapat berupa penerbitan bulletin, poster, buku-buku, iklan layanan masyarakat di TV, program pekerja anak di radio dan sebagainya.
Program penanggulangan diatas diharapkan bisa memberikan kesadaran penuh kepada anak-anak jalanan bahwa manusia dapat memperbaiki kondisi kehidupan sosialnya dengan jalan mengorganisir tindakan kolektif dan tindakan kolektif tersebut dapat dilakukan oleh masyarakat untuk melakukan perubahan menuju kondisi yang lebih sejahtera.
 Penggalakan lembaga-lembaga penampung anak
Pemerintah juga perlu mendirikan lembaga-lembaga penampung seperti halnya LSM maupun instansi lainnya. Lembaga tersebut ddapat dijadikan sebagai wadah bagi anak jalanan untuk mengasah keterampilan dan mengembangkannya menjadi sesuatu yang lebih produktif dan ekonomis.
 Pemberian fasilitas pendidikan yang layak
Pemerintah harus mampu memfasilitasi pendidikan dan keterampilan yang layak bagi anak jalanan agar mereka tidak kembali lagi ke jalan. Karena mereka adalah asset bangsa yang tak ternilai harganya juga penerus-penerus bangsa. Mereka yang seharusnya duduk dibangku sekolah karna himpitan ekonomi mereka harus turun kejalanan untuk menyambung hidup mereka padahal sebagai anak bangsa mereka berhak mendapatkan pendidikan yang layak dari pemerintah. Jika UUD pendidikan yang menyatakan bahwa anggaran pendidikan harus di alokasikan sebesar 20% dari APBN dapat terimplementasi maka neg
Powered By Blogger